Menjadi social entrepreneur memiliki tantangan tersendiri
bagi pelakunya. Selain membawa misi sosial yang harus terlaksana, ia
juga harus memilki keuangan yang mapan untuk keberlangsungan
kegiatannya. Lalu bagaimanakah agar kedua hal tersebut dapat berjalan
lancar? Berikut kunci kesuksesan seorang Social Entrepreneur:
Hadapi Masalah Sosial Tersulit
Social Entrepreneur memperkenalkan permasalahan sosial yang besar
sehingga dibutuhkan pula solusi kreatif dan ide inovatif untuk
mengatasinya. Semakin besar masalah yang dihadapi, semakin tinggi pula
motivasi untuk mengatasinya. Social entrepreneurship menjadi penting
ketika pemerintah, swasta, dan organisasi nonprofit yang berwenang
mengatasi masalah ini tidak memadai.
Kembangkan Rencana Bisnis (Business Plan) yang jelas dan ringkas
Rencana bisnis akan membantu Anda membuat keputusan dalam bisnis
Anda. Perkembangannya, prestasinya, dan masa depan bisnis tersebut.
Rencana bisnis mencakup marketing, operasional, dan rencana keuangan.
Cara terbaik menerapkan rencana bisnis ini adalah buatlah template
sebagai panduan bisnis Anda.
Tujuan social entrepreneurship adalah menjadi lebih mapan dan mandiri dan tidak bergantung pada bantuan ataupun inverstor.
Ciptakan Solusi kewirausahaan yang Inovatif dan Terukur
Inovasi akan memberikan solusi terbaik bagi permasalahan global.
Dalam strategi bisnis, telah disusun bagaimana caranya agar solusi yang
ditawarkan dapat diterapkan di tengah masyarakat, strategi tersebut
harus dapat dengan mudah ditiru, dan terukur untuk mancapai perubahan
secepat mungkin.
Pilihlah permasalahan yang sedang menjadi topic hangat saat ini
Kemukakanlah ide untuk mengatasi masalah yang sekarang sedang
menjadi pusat perhatian bagi masyarakat, sehingga akan tercipta ‘pasukan
agen perubahan dunia’ yang bermotivasi tinggi untuk turut mengatasi
masalah yang semula tidak terpecahkan tersebut.
Gabungkan aksi wirausaha dan aksi sosial untuk mencapai perubahan
Bisnis tradisional mengeluarkan biaya agar pekerjaan mereka
selesai. Orang membutuhkan penghasilan tetapi mungkin tidak ada niat
atau keinginan yang berhubungan dengan aktivitas sosial yang dilakukan.
Semantara organisasi nonprofit tradisional pada umumnya memiliki
keinginan yang tinggi, namun cenderung tidak memiliki anggaran dana
untuk membayar karyawan mereka, sehingga harus bergantung pada
sukarelawan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka memiliki hati yang
mulia tetapi sayangnya tidak memiliki kemapanan financial. Sementara
organisasi social entrepreneur adalah gabungan keduanya, yang
menggabungkan bisnis tradisional dan organisasi nonprofit tradisional.
HEAD + HEART = SUCCESSFUL SOCIAL ENTREPRENEUR
Sumber:
- http://www.imasocialentrepreneur.com/keys-successful-social-entrepreneur-movement/
- http://www.danamonawards.org/article/8
Editor :
Syafrudin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar